9 Teori Sains Yang Sangat Eksis Sampai Sekarang

9 Teori Sains Yang Sangat Eksis Sampai Sekarang – Kala merenungkan era kuno, kita mengarah memikirkan banyak orang yang bebal serta terabaikan, walaupun tampaknya mereka lah yang membuat sebagian dasar filosofi objektif yang hendak mengganti bumi modern. Dari kemajuan sampai dentuman besar, mereka sudah membagikan buah pikiran visioner mengenai ilmu semenjak ribuan tahun yang kemudian.

9 Teori Sains Yang Sangat Eksis Sampai Sekarang

Thebigvantheory – Apalagi tanpa teknologi, wawasan, serta keahlian eksperimental semacam di era modern ini, tidak tahu gimana mereka sedang sukses membuat prediksinya dengan pas. Selanjutnya 9 buah pikiran objektif yang telah ditemui semenjak era kuno.

1. Atom

Pada era ke- 5 SM, seseorang filsuf Yunani bernama Leucippus mempunyai buah pikiran yang kira- kira mencolok di masanya. Beliau menyangka jika seluruh modul di alam sarwa dibuat dari partikel- partikel kecil yang tidak bisa dipecah. Mereka yang masuk ke dalam gerakan pandangan ini, tercantum filsuf terkenal, Democritus, setelah itu diketahui selaku Atomis.

Mengutip dari halaman Philosophy Basics, buah pikiran pokok mengenai elemen kecil yang membuat segalanya ini pula sudah timbul di India pada era ke- 6 SM.

Pada masanya, 3 agama yang sangat terkenal di area itu— Budha, Jainisme, serta Hindu— mempunyai ajaran yang berbeda- beda mengenai gimana atom- atom ini berhubungan dengan bumi serta apa yang sudah membentuknya. Terbebas dari perbandingan itu, seluruhnya mempunyai disertasi esensial yang serupa jika partikel- partikel biasa ini populer.

Sehabis Aristoteles jadi populer di bumi filosofis, beliau mulai melalaikan seluruh dialog mengenai molekul, buatnya teralienasi dari ranah ilmu. Memerlukan 2. 000 tahun lagi hingga seseorang laki- laki Jerman bernama Albert Einstein meyakinkan kehadiran molekul pada tahun 1905.

2. Termodinamika

Selaku seseorang filsuf kuno, julukan Heraclitus bisa jadi tidak setenar Plato ataupun Aristoteles. Perihal ini alami mengenang jika Heraclitus mempunyai kesusahan buat memaknakan pikirannya, walaupun beliau mempunyai buah pikiran yang visioner di masanya.

Semua ontologi buatannya berasal dari pemikiran monisme kalau api merupakan kenyataan asli, di mana seluruh suatu yang terdapat dipahami serta terbuat oleh api. Dalam adegan 30( dengan keseluruhan 100 adegan di ontologinya), beliau mengatakan kosmos ataupun sistem alam sarwa selaku” api yang senantiasa hidup”.

Walaupun di setelah itu hari teruji jika buah pikiran kalau alam sarwa serta seluruh yang terdapat di dalamnya dibuat dari api tidak seluruhnya betul, pandangan ini telah mendekati apa yang diucap dengan hukum termodinamika.

Semacam yang diambil dari halaman Live Science, hukum termodinamika membuat alam sarwa lalu berkeliling. Tanpa panas, tidak hendak terdapat yang terjalin. Panas merupakan wujud tenaga yang menimbulkan alih bentuk serta pergantian, sedangkan alih bentuk serta perubahannya melindungi daur kosmik: kelahiran serta kematian.

Walaupun tidak seluruhnya dibuat dari api, api serta panas melindungi seluruh suatu senantiasa hidup serta mengakhiri alam sarwa biar tidak ambruk dengan sendirinya.

3. Evolusi

Mayoritas orang kerap menyangkutkan salah satu filosofi objektif sangat mempengaruhi serta transformatif ini dengan seseorang laki- laki bernama Charles Darwin. Sesungguhnya, ilham itu sudah terdapat sepanjang lebih dari 2. 000 tahun saat sebelum Darwin menaiki HMS Beagle.

Dikutip halaman Britannica, filsuf yang awal kali berteori mengenai seluruh tipe kemajuan merupakan Anaximander dari Miletus. Beliau mengakibatkan gagasannya pada era ke- 6 SM, beranggapan kalau binatang sudah berevolusi dari insan yang hidup di laut.

Dengan memakai penemuan fosil serta penalaran deduktif, beliau menciptakan buah pikiran kalau pada titik khusus orang tentu sudah menyesuaikan diri buat hidup di darat dari tempat hidup terdahulunya, samudera.

Sayangnya, buatan yang muat filosofi ini terbakar, bersama dengan 100 buatan yang lain, alhasil buah pikiran kepunyaannya jatuh ke dalam ketidakjelasan sepanjang satu milenium. Kita bisa memahaminya sebab seseorang penyair kuno menuliskannya ke dalam lagu yang lalu melampaui era.

Sesuatu hari, seseorang pendeta Italia pada era ke- 14 menciptakan lagu ini serta membawanya kembali ke peradaban Barat.

4. Survival of the Fittest

Pada era ke- 5 SM, seseorang filsuf Sisilia bernama Empedocles menulis mengenai asal- usul genus. Ia mempunyai sebagian buah pikiran yang hendak terasa amat abnormal untuk warga modern. Misalnya saja buah pikiran kalau tangan, kaki, serta alat dari sesuatu insan timbul dari dalam Dunia serta berasosiasi lewat daya cinta.

Tetapi tidak hanya daya cinta, terdapat pula daya bentrokan. Mengambil dari halaman Internet Encyclopedia of Philosophy, daya ini membuat makhluk- makhluk yang disatukan oleh cinta tidak bisa bertumbuh biak serta karenanya hendak mati.

Cuma insan yang lumayan asian— yang terbuat dari badan badan yang pas dalam antrean yang betul— yang hendak bertahan serta lalu jadi binatang yang kita amati hingga hari ini.

Filosofi ini didokumentasikan selaku buah pikiran awal yang melukiskan invensi kehidupan tanpa seseorang” dalang,” serta jadi gagasan filosofi kemajuan Darwin lewat pemilahan alam: suatu buah pikiran kalau cuma yang terkuat lah yang sangat sanggup bertahan hidup serta berevolusi.

5. Big bang

Sebagian orang yang hidup dikala ini bisa jadi menyanjung Stephen Hawking serta ilham briliannya, big abang. Tetapi, filosofi itu sendiri telah populer nyaris 3. 000 tahun yang kemudian di India kuno— namun tidak semacam yang kita harapkan.

Dikutip dari halaman Physics of the Universe, dalam Regweda( buku bersih agama Hindu), tercatat kalau semua alam sarwa tercantum dalam suatu telur kosmik yang bernama Brahmanda. Seluruh ruang, modul, serta buatan terdapat di dalamnya. Alam sarwa ini setelah itu membengkak dari satu titik, Bindu, serta pada kesimpulannya hendak ambruk ke satu titik yang serupa.

Susah dibilang bila filosofi modern, big abang, menemukan akibat dari teks- teks kuno ini, namun buah pikiran inti mengenai alam sarwa yang berkembang serta berkontraksi amat mendekati dengannya.

6. Jiwa yang terbagi

Kita mengarah memikirkan diri kita selaku satu” jiwa” yang koheren. Tiap- tiap dari kita hendak berdialog mengenai satu orang tunggal, ialah” saya.”

Tetapi, ilmu jiwa modern sudah membuktikan kalau kita merupakan kombinasi dari sebagian” diri” yang berlainan sekalian. Dalam diri kita, kita mempunyai bagian yang logis serta siuman, dan kombinasi bagian yang penuh emosi serta tidak siuman. Keduanya dibutuhkan buat melaksanakan seseorang orang.

Salah satu filsuf kuno yang berteori mengenai buah pikiran diri yang dibagi ini merupakan Plato. Ia berasumsi kalau orang mempunyai 3 bagian yang lalu bersaing di dalam jiwa mereka— ide segar, hasrat, serta arwah.

Mengambil dari halaman Intelltheory. com, Plato melukiskan jiwa orang selaku 2 jaran( hasrat serta arwah) serta seseorang kusir( ide segar) yang berupaya mati- matian buat menggenggam kontrol jiwa. Kala ketiganya serasi serta ide segar berhasil, kita hendak merasa rukun serta senang.

Tetapi kala hasrat serta arwah kabur tanpa kontrol, kita hendak merasakan bentrokan hati serta kekalutan di dalam jiwa kita.

7. Kenyataan merupakan persepsi

Pada era ke- 7 SM, segerombol pemikir kuno pra- Socrates bernama sofis jadi pengikut relativis asli awal. Mereka yakin kalau tidak terdapat bukti serta kenyataan yang mutlak.

Dikutip dari halaman Philosophy Basics, para sofis beranggapan jika pengalaman sensorik serta psikologis orang seluruhnya individual. Tidak terdapat orang lain yang hendak merasakan bumi dengan metode yang serupa semacam yang kita rasakan.

Ini bisa jadi nampak abnormal, mengenang kalau seseorang orang kelihatannya mempunyai banyak pengalaman biasa. Seseorang orang bisa mengenali warna, wujud, bau, serta suara dengan metode yang amat mendekati.

Tetapi, eksperimen modern sudah membuktikan kalau seluruh pengalaman indera kita sedikit berlainan dari orang lain sebab lapisan genetik orang yang istimewa.

Kenyataan merupakan anggapan, dibentuk serta dilahirkan dari” kegiatan serupa” antara benak serta indera kita. Walaupun( bisa jadi) terdapat sebagian kenyataan mutlak di luar situ, kita bisa jadi tidak hendak sempat mengenali serta merasakannya.

8. Wujud Dunia yang bulat

Salah satu filsuf awal yang dikenal populer, Thales of Miletus, yang lahir di Ionia pada era ke- 7 SM, kerap dikira selaku penggagas metafisika alam suatu agen metafisika yang membuka jalur untuk ilmu wawasan modern semacam yang kita tahu dikala ini.

Ia menyelidiki prinsip- prinsip yang menata invensi, mempersoalkan mitologi konvensional Yunani, serta berupaya menciptakan pemicu serta asal ide alam sarwa. Aristoteles merupakan salah satu filsuf yang mengenakan pandangan Thales, mengabadikan serta mencatatnya dalam karya- karyanya sendiri.

Salah satu ilham cemerlang yang berkaitan dengan filsuf” awal” ini merupakan buah pikiran mengenai wujud Dunia yang bundar— bukan latar. Thales sendiri memakai pengetahuannya mengenai eklips mentari, merumuskan kalau Mentari hendak membuat bayang- bayang bujur telur bila Dunia berupa latar.

Ia pula mengabadikan serta merumuskan jika bintang- bintang” nampak” menjajaki seorang yang lagi berjalan. Baginya, bila Dunia itu latar, kita hendak memandang bintang yang serupa di atas kepala kita ke mana juga kita berangkat.

Mengambil dari halaman Internet Encyclopedia of Philosophybahwa, dibilang jika Thales sempat berkonsentrasi sedemikian itu keras buat menjajaki bintang- bintang itu hingga beliau jatuh ke dalam sumber. Dibutuhkan lebih dari 1. 000 tahun buat meyakinkan kalau Dunia itu bundar, semacam yang dipercayai oleh Thales.

9. Indeterminisme

Dalam mekanika kuantum, indeterminisme merupakan salah satu” batu bata” penting yang membuat” gedung” filosofi itu. Rancangan ini melaporkan jika kita tidak sempat dapat betul- betul ketahui di mana suatu elemen terletak hingga berhubungan dengan suatu.

Elemen itu leluasa beranjak dengan cara random lewat alam sarwa yang berhubungan dalam metode yang kasual serta tidak tersangka. Pada dasarnya, pada tingkatan kuantum, susah buat membenarkan banyak perihal.

Saat sebelum filosofi kuantum memimpin bumi ilmu pada era ke- 20, kerap kali dipikirkan kalau seluruh suatu bisa diprediksi dengan pas, tidak tahu lewat hukum- hukum fisika ataupun dengan” gesekan” para dewa. Intinya, seluruhnya terjalin dengan metode yang sudah didetetapkan tadinya. Tetapi, buah pikiran indeterminisme nyatanya telah terdapat semenjak dahulu kala.

Selaku ilustrasi, Aristoteles memasukkan idenya, idea of chance, ke dalam theory of the four causes. Semacam yang diambil dari halaman Stanford Encyclopedia of Philosophy, ia melaporkan jika sebagian perihal di alam sarwa ini cumalah musibah belaka.

Di antara para pemikir kuno, Leucippus, salah satu pemikir penting molekul yang sudah dituturkan tadinya, menggenggam angsuran buat cerita sangat cermat mengenai bumi kuantum.

Ia yakin kalau molekul angkat tangan pada” aksi kasual serta tidak tersangka, dengan kilat serta tanpa henti.” Pasti saja, buah pikiran ini jadi cerita yang nyaris pas mengenai apa yang sesungguhnya terjalin pada pergerakan elemen dalam tingkatan menit.

Nah, itu mulanya 9 filosofi ilmu yang telah terdapat semenjak era kuno. Nyatanya, filosofi ilmu modern termotivasi serta tercipta dari teori- teori yang telah terdapat semenjak ribuan tahun yang kemudian.